Pages

Senin, 13 Januari 2014

Reateat ke puncak :D



Retreat Bersama Teman Gereja







Oleh : Bradley Denelsky



Ø Indikator :

Pembukaan
          Misdinar St. Aloysius Gonzaga Cijantung mengadakan acara Retreat ke Puncak. Aku diajak oleh kaka pembina untuk mengikuti acara tersebut. Banyak teman-temanku ikut dalam acara itu, sekitar 45 orang. Karena aku belum pernah ikut Ret-Ret seumur hidup, aku mendaftar untuk mengikuti acara tersebut.

Masalah
          Ketika sampai di Puncak kami di beri pengarahan dan aturan-aturan. Setelah diberi pengarahan, kami dibagi ke beberapa kamar sesuai jenis kelamin. Aku mendapat kamar nomor dua yang ditempati oleh aku dan 7 temanku. Setiap kamar pasti ada 1 atau 2 pembina untuk mengawasi kami. Lalu

Konflik
          Saat kegiatan ke 3 dimulai aku bingung, mengapa banyak lilin dijejerkan seperti bentuk U. Lalu kami duduk di tengah tengah lilin yang dijejerkan itu. Lampu di ruangan itu dimatikan. Lilin yang mengelilingi kami dinyalakan agar ruangan tidak gelap. Ternyata pada kegiatan ke-  itu adalah kegiatan kami untuk mengingat kesalahan apa yang telah kami perbuat kepada ibu dan jasa-jasa ibu terhadap kami. Aku mulai mengerti untuk apa lilin-lilin itu. Lilin-lilin itu digunakan untuk menerangi ruangan yang gelap karena lampunya dimatikan dan untuk memperkuat suasana kegiatan itu.



Klimakas
            Aku dan teman temanku menangis karena banyak kesalahan yang kami perbuat kepada ibu kami. Kami mengingat kesalahan apa yang kami perbuat kepada ibu kami. Jasa-jasanya yang begitu besar membuat aku tak sanggup menahan untuk meneteskan air mata. Setelah kami mengingat apa yang telah kami perbuat kepada ibu dan apa saja yang ibu perbuat kepada kami, kami diminta satu per satu untuk maju ke depan untuk mencurahkan seluruh isi hati kami kepada Bunda Yani. Aku yang pertama maju ke depan dan mencurahkan isi hatiku kepada Bunda Yani. Aku menangis sambil mengutarakan isi hatiku kepada Bunda Yani. Setelah aku selesai, teman di sampingku melanjutkan seperti yang aku lakukan

Peredaan
             Hari ke-3, hari terakhir dari acara ini. Pada kegiatan yang terakhir ini, kami diminta untuk memilih ketua misdinar yang baru. Calon-calon yang sudah ditentukan maju untuk berorasi agar dia dipilih menjadi ketua misdinar yang baru. Lalu kami memilih siapa yang menjadi ketua misdinar. Setelah penghitungan suara, Refi dipilih menjadi ketua misdinar yang baru, dan Agnes sebagi wakilnya. Setelah pemilihan ketua misdinar selesai kami  diminta untuk menuliskan surat terimakasih atas jasa-jasa ibu kami masing-masing. 

Penutup
            Setelah semua kegiatan dari hari peratama sampai hari terakhir selesai, kami berdoa kepada Tuhan agar melindungi kami diperjalan pulang ke Jakarta. Kami membawa barang-barang kami ke bus dan kami pulang.

Retreat Bersama Teman Gereja
            Pada hari minggu biasa di gereja, aku kumpul bersama teman teman misdinar satu gereja. Kami membicarakan retreat yang akan kami adakan 1 bulan lagi. Banyak teman-teman yang sudah mendaftar untuk mengikuti acara tersebut. Aku pun ikut mendaftar untuk acara itu, karena aku belum pernah ikut retreat seumur hidupku. Retreat itu diadakan di villa yang berada di puncak. Untuk ikut retreat, dikenakan biaya sebesar RP 150.000,00 rupiah. Banyak teman-teman yang ikut, sekitar 45 orang jumlahnya. Retreatnya dilaksanakan pada hari jumat sampai hari minggu.
            Sehari sebelum retreat aku membeli snack dan barang barang yang ku perlukan. Banyak snack yang ku beli, seperti Susu, chiki, wafer, permen, minuman ringan, dan masih banyak lagi. Snack itu akan ku makan saat perjalanan dari Jakarta menuju Puncak. Lalu aku membayar snack dan barang barang lain di kasir. Setelah aku membayar, aku pun pulang. Sesampainya di rumah, aku menyiapkan perlengkapan yang dibutuhkan untuk acara itu. Seperti : celana dalam, kaus dalam, sikat gigi, pasta gigi, shampo, sabun mandi, handuk, baju ganti, celana ganti, deodorant, alat tulis, buku, Alkitab, dan banyak lagi.
            Hari yang ditunggu pun tiba, kami dikumpulkan di parkiran gereja untuk berdoa bersama agar dilindungi di perjalanan nanti. Kami pun menaruh barang-barang kami ke bus yang akan kami naiki. Kami pun berangkat menuju puncak. Kami bernyanyi gembira saat di perjalanan. Karena merasa ngantuk, aku memakan snack yang ku beli kemarin agar aku tidak merasa nagntuk. Kami bermain games-games seru di bus. Seperti teka teki, permainan konsentrasi, dan bermain jempol. Beberapa teman ku yang tak mampu menahan kantuk pun tertidur. Karena aku juga merasa bosan aku mulai merasa ngantuk dan mulai tertidur.
Tak terasa setengah jam aku tertidur, dan tujuan kami yaitu puncak sudah dekat. Karena villa tujuan kami tempatnya dilewati jalan yang lumayan sempit dan berkelok-kelok, bus kami kesulitan untuk melewati jalan itu, dan tak jarang membuat jalan menjadi macet. Akhirnya tempat yang kami tuju sudah sampai. Kami turun dari bus dan membawa barang barang keluar dari bus. Lalu kami diberi Pengarahandan aturan-aturan yang harus kami patuhi. Setelah mendengar pengarahan dari pembina. Kami dibagi kebeberapa kamar sesuai jenis klamin. Aku dan teman teman ku di tempatkan di kamar no 2. Kami berebutan tempat tidur. Aku mendapat tempat tidur di pojok kamar.
Setelah kami memilih tempat tidur, kami naik ke aula lantai 2 untuk melakukan kegiatan pertama. “ Kita mau ngapain ya ju? ” tanya ku. “ Aku tak tahu bret kita mau ngapain!” jawab Juan teman ku. Ternyata kami akan di perlihatkan presentasi apa itu misdinar oleh kaka pembina kami. Yang ku tahu sebelum dilantik menjadi misdinar, misdinar hanyalah orang yang membantu romo saat misa berlangsung. Ternyata misdinar juga adalah orang yang melayani umat, romo, dan umat dalam perayaan misa. Misdinar membantu kegiatan seperti membereskan piala membunyikan gong dan lain-lain. Dan pertama kalinya misdinar hanya boleh diikuti oleh laki laki saja. Aku mencatat semua kalimat kalimat penting dalam presentasi itu. “ Bret, kamu mengerti tidak apa yang kaka itu bicarakan” temanku bertanya. “ Tentu saja aku harus paham, sebagai misdinar aku harus mengerti sejarah misdinar dan apa itu misdinar” jawab ku. Kegiatan pertama akhirnya selesai. Karna hari sudah siang, kami makan di kantin villa, tetapi sebelumnya kami berdoa agar makanan yang akan kami makan diberkati. Setelah berdoa, kami turun ke lantai 1 menju kantin. Karena puncak adalah tempat yang dingin, aku menggunakan jaket untuk menghangat kan tubuhku.
           


Sesampainya di kantin, kami disuruh kaka pembina kami untuk membawa semua snack yang kami bawa. Karena di bus aku hanya memakan sedikt snack milik ku, aku membawa banyak snack ke kantin. Ternyata snack itu dikumpulin buat dimakan ramai ramai. Aku merasa menyesal karena tadi di bus snacknya tidak ku makan. “ Sial, kalau tahu begini, tadi di bus aku makan saja snack nya “ Ucap ku dalam hati. Tetapi akhirnya aku bisa juga mengikhklaskan snack itu. Kami pun makan siang. Ternyata lauknya ayam bakar. Aku sangat suka ayam bakar. Kami duduk sesuai kelompok yang sudah dibagikan. Aku adalah kelompok 1 yang beranggotakan Refi, Olla, Fransiska, Ari, Kinson, dan aku sendiri. Setelah makan selesai kami di beri waktu istirahat selama 15 menit. Setelah istirahat, kami berdoa sesudah makan.
Setelah makan kami kembali naik ke aula lantai 2. Kegiatan Ke 2 ini adalah tentang games. Jadi kami hanya bermain main di kegiatan ke 2 ini. Kami diberikan games mengikuti gerakan yang seirama dengan lagu yang kaka pembina berikan. Judulnya Yaitu OBA-OBE. Kami harus mengikuti gerakan yang kaka pembina berikan. Games ini sangat seru membuat tubuh ku berkeringat karena gerakan yang sangat enerjik. Selanjutnya kami bermain konsntrasi, kami harus menyebutkan nama teman kami setelah nama kami sendiri, dan makin lama temponya semakin cepat. Untung saja aku dapat melakukan games ini dengan baik. Games yang membuat otak ku benar benar diputar-putar oleh games ini. Banyak games lain yang sangat seru. Diantaranya bermain petak jongkok, kotak pos, dan lainnya. Setelah satu jam setengah bermain games, selanjutnya kami di beri waktu untuk memakan snack yang tadi kami kumpulkan. Ternyata aku mendapatkan 1 snack yang sudah aku kumpulkan. “ Setidaknya aku mendapatkan snack yang ku beli sendiri” ucap ku. Waktu memakan snack hanya sebentar. Jadi kami makan snacknya dengan terburu-buru.


 Karena hari menjelang malam, kami disuruh mandi. Karna aku paling tidak suka menunggu, aku langsung mengambil peralatan mandi ku, dan handuk. Aku harus mandi  dengan cepat,  agar teman teman ku bisa mandi juga. Setelah mandi aku handukan dan berpakaian, karena waktu masih banyak, aku tidur tiduran di kasur, lalu pergi ke kamar lain untuk menjahili teman teman yang berbeda kamar. Ketika aku masuk ke kamar temam ku, aku kaget karena ada kaka pembina  yang terkenal galak yang sedang tidur di misdinar. Aku pun perlahan-lahan keluar dari kamar tersebut karena takut di marahi.
Waktu mandi pun habis, kita naik ke aula lantai 2. Aku kaget mengapa ada lilin-lilin yang dijejer seperti huruf U. Kami diarahkan untuk duduk di tengah tengah lilin itu. Lalu tiba tiba ruang aula menjadi gelap karena lampunya dimatikan oleh kaka pebina. Satu per satu lilin yang mengelilingi kami dinyalakan. Ternyata pada kegiatan ke 3 itu adalah kegiatan kami untuk mengingat kesalahan apa yang telah kami perbuat kepada ibu dan jasa-jasa ibu terhadap kami. Aku mulai mengerti untuk apa lilin-lilin itu. Lilin-lilin itu digunakan untuk menerangi ruangan yang gelap karena lampunya dimatikan dan untuk memperkuat suasana kegiatan itu.
Kami dijelaskan apa yang akan kami lakukan dikegiatan saat ini. Kami mengingat kesalahan apa yang telah kami perbuat kepada ibu dan jasa-jasa ibu terhadap kami. Lalu satu per satu kami maju untuk melilit kan tali rafia ke tubuh Bunda Yani. Tali rafia ibarat dosa dosaku yang melilit ibuku. Setelah itu kami meminta maaf agar dosa dosa itu terlepas dan tidak membuat ibu kami masing masing merasa terbebani atas dosa anak anaknya.






Aku dan teman temanku menangis karena banyak kesalahan yang kami perbuat kepada ibu kami. Kami mengingat kesalahan apa yang kami perbuat kepada ibu kami. Jasa-jasanya yang begitu besar membuat aku tak sanggup menahan untuk meneteskan air mata. Setelah kami mengingat apa yang telah kami perbuat kepada ibu dan apa saja yang ibu perbuat kepada kami, kami diminta satu per satu untuk maju ke depan untuk mencurahkan seluruh isi hati kami kepada Bunda Yani. Aku yang pertama maju ke depan dan mencurahkan isi hatiku kepada Bunda Yani. Aku menangis sambil mengutarakan isi hatiku kepada Bunda Yani. Setelah aku selesai, teman di sampingku melanjutkan seperti yang aku lakukan.
Satu per satu teman-temanku sudah mulai maju. Dan akhirnya kegiatan ke 3 ini selesai. Karena waktu sudah malam, setelah kegiatan ke 3 ini kami makan malam bersama. Lauk kali ini adalah nasi goreng. Setelah makan malam, kami masuk ke jam game untuk refresing setelah kegiatan 3 tadi. Permainannya sama dengan permainan pada kegiatan ke 2. Setelah bermain, kami semua merasa lelah, dan karna waktu sudah malam, kami disuruh tidur.
Aku dan teman sekamarku masuk ke kamar nomor 2, dan membereskan kamar. Karena kamar sudah bersih, kami pun tidur. Tetapi karena teman-teman sekamarku suka bercanda, kami tidak jadi tidur, dan malah bermain. Karena kami terlalu berisik, kaka pembina yang sedang mengawas kami pun mendengar suara berisik kami. Kaka kami menegur kami yang sedang bermain-main. Kami pun kembali ke posisi tidur. Tetapi karena masih senang bermain , teman-teman ku melanjutkan permainan mereka tadi. Karena aku sudah merasa ngantuk, aku kembali ke posisi tidur. Kaka pembina mendengar suara berisik dari kamarku lagi, mereka menegur teman-temanku, dan mencatat mereka dalam daftar anak masuk hukuman.


Esok harinya, pagi hari yang cerah, kami bangun pukul 07.00 WIB. Kami mandi pagi. Kami naik ke aula lantai 2 lagi. Teman teman satu kamar ku yang masuk ke daftar anak terkena hukuman, dihukum untuk menyapu aula lantai 2 sampai bersih. Karena masih pagi kami, sarapan pagi. Kami turun lagi ke kantin. Sarapan pagi ini adalah bubur kacang hijau. Kami awali sarapan dengan berdoa. Sarapan pagi ini adalah bubur kacang hijau. Ternyata bubur kacang hijaunya belum di kasih gula, jadi kami yang harus memberi gula agar terasa manis. Temanku yang gendut bernama Vito paling banyak mengambil, karena buburnya tawar, ia sudah tidak mempunyai selera makan.” To itu buburnya kasih gula dulu sebelum kamu makan, pasti rasanya akan lebih nikmat” ujar ku. Dia tidak menjawab nasihatku. Karena buburnya sudah kuberi gula, rasanya terasa enak, dan aku menghabiskannya paling cepat dan aku nambah sebanyak 2 kali. Saat aku menaruh piring kotor ke tempat piring kotor, aku melihat Vito membuang 1 mangkok penuh bubur. “ Vit buburnya kok ga kamu habiska?” tanya ku. “ Ga enak bret, gue ga suka makanan ga enak” Vito menjawab. “Udah di kasih gula belum?”. “ Belum, percuma dikasih gula rasanya juga ga bakal enak!” vito menjawab. Karena merasa marah, aku memarahi Vito “ kok ga dihabisin sih! Kan sayang”. “ Dibilang ga enak, kalo ga mau gue buang, lu makan ni deh” vito menjawab. Aku menyabarkan diri agar tidak terpancing emosi dan tidak timbul maslah.
Setelah sarapan pagi, kami naik ke aula lantai 2. Kegiatan ke 4 ini membahas tentang kehidupan beragama. Kami membaca alkitab dan mengamalkan isi alkitab tersebut. Setelah selesai, kami diberi pengumuman kalo nanti malam akan dipentaskan 2 bakat bakat sesuai kelompok yang sudah dibagikan. Seperti bernyanyi sambil menari, menari, drama,dll. Kami berdiskusi sesuai kelompok kami masin masing. Aku berpendapat, bagaiman akalu nyanyi saja, tetapi teman satu sekelompok ku tidak setuju, mereka memilih menari. Tetapi ada juga yang mengatakan pantomim. Maka diputuskanlah, kami akan mementaskan pantomim dan drama.


Malam pun Tiba setelah berlatih kami mementaskan bakat bakat kami yang telah kami pelajari pada siang hari. Kelompok kami pun maju. Drama yang kami pentaskan adalah kisah orang yang mencontek saat ulangan tetapi tidak ketahuan, saya berperan sebagai anak murid yang memberi contekan. Drama kami pun selesai. Dan dilanjutkan bakat kami yang ke 2 yaitu pantomim. Aku sebagai narator disini menjelaskan apa yang teman teman lain sedang lakukan.
Akhirnya kelompok kami selesai. Dilanjutkan oleh kelompok lain. Kelompok lain menampilkan drama sambil bernyanyi, bernyanyi sambil menari ,drama, dan banyak lagi. Setelah menampilkan bakat-bakat dari masing masing kelompok, kami disuruh memilih calon ketua misdinar yang baru. Dan terpilihlah Refi, Agnes, Dena, Putri, Juan, Radit. Karena sudah malam kami semua tidur. Kami kembali ke kamar masing masing. Aku masuk ke kamar ku, dan tidur.
Hari minggu hari terakhir kami retreat, kami terlalu pagi bangun dan membangunkan teman teman lain yang masih tidur. Karena masih pagi kami mengisi waktu luang dengan bermain. Setelah bermain, kami sarapan, dan lauknya saat ini adalah bubur ayam. Setelah kenyang makan bubur ayam kami  disuruh mengenakan celana pendek dan kaos. Ternyata, disinilah games puncak pada acara retreat ini. Kami dibentuk menjadi 8 kelompok yang terdiri dari 6 anggota masing masing kelompok. Anggota kelompokku adalah Felix, Agnes, Vito, Gisel, nando, dan aku sendiri.
 Pada tahap pertama games ini, kami disuruh mereangkai pijakan dari sedotan untuk tempat jatohnya telur dari jarak 50 cm. Tetapi saat telur itu dijatuhkan telur itu dijatuhkan, telur itu tidak boleh pecah. Waktu 15 menit pun menjadi batas waktu pembuatan pijakan jatohnya telur tersebut. Sudah 15 menit berlalu. Akhirnya pijakan itu selesai, dan saat telur di jatuhkan, ternyata, telur itu tidak pecah, bahkan retak. Kami sangat merasa bahagia. Lalu kami melanjutkan ke tahap ke dua, pada tahap kedua ini kami dituntut untuk mengisi gelas aqua dengan terigu yang dioper oper. Pada tahap ini kelompok kami kalah dari kelompok lain.



Selanjutnya tahap ke tiga, kami di tuntut untuk mengabil bola sendok atau apapun di dalam suatu batasan dimana mengabil benda tersebut harus bekerja sama dengan 1 kelompok. Pada tahap ini kami kalah lagi. Lalu kami lanjut ke tahap selanjutnya, kami di tuntut menggendong baskom berisi air tanpa tumpash sedikit pun. Karena aku kurang seimbang jadi airnya tumpah dan kelompok ku jadi kalah. Setelah capek pad games yang ini, masih ada 1 games lagi yang seru, kami dituntut membawa lilin yang nyala ketaman di depan vila, kami diganggu kaka pembina yang menyiram kami dengan air dan tepung agar lilin itu mati. Karena, jika lilinnya mati kami harus manyalakannya lagi di belakang vila. Akhirnya kami berhasil. Karena tubuh kami sudah kotor kami di suruh mandi oleh kaka pembina misdinarnya. Setelah mandi kami di suruh memilih siapa yang kan menjadi ketua misdinar yang baru. Calon ketua misdinar yang baru, mengorasikan agar mereka dipilih menjadi ketua misdinar, stelah mengorasikan diri, kami sebagai anggota misdinar memilih siapa yang akan menjadi ketua dan wakil ketua misdinar yang baru. Hasil perolehan suara, tenyata, Refi terpilih menjadi ketua misdinar yang beru, dan Agnes menjadi wakil ketua yang baru.
Karena pemilihan ketua misdinar sudah selesai, berakhirlah pula acar rettreat di  puncak. Kami mengemas ngemas pakaian, dan barang-barang kami, dan membawanya ke bus. Kami berdoa bersama agar diperjalanan, kami dilindungi oleh Tuhan agar selamat sampai tujuan. Akhirnya kami pulang. Di perjalanan pulang, kami bermain bermain agar merasa tidak bosan. Tetapi karena aku merasa sangat bosan, aku akhrinya tertidur. Terbangun dari tidurku, ternyata sudah setengah perjalanan

0 komentar:

Posting Komentar